Serpong, Tangerang Selatan – Warga Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) dikejutkan dengan perubahan warna Sungai Rawa Buntu menjadi merah pekat pada akhir pekan lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bergerak cepat melakukan investigasi.
DLH Tangsel telah mengambil sampel air dari tiga titik berbeda di sungai tersebut untuk diuji di laboratorium. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengawasan Lingkungan DLH Tangsel, Carsono, menyatakan bahwa uji lab ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan zat yang menyebabkan perubahan warna air.
"Hari ini kita mencoba untuk tes laboratorium untuk kualitas air di sungai itu," kata Carsono.
Pihaknya juga melakukan penelusuran hingga ke hulu sungai, termasuk sumber air dari Situ, Tandon, hingga komplek perumahan di sekitar lokasi. Carsono mengakui bahwa mendeteksi penyebab pencemaran pada air yang mengalir lebih sulit daripada air yang mengendap. Meski begitu, DLH Tangsel tetap berupaya maksimal untuk mengungkap misteri sungai merah ini.
Warga sekitar, Ali, menuturkan bahwa perubahan warna sungai terjadi pada Sabtu (4/10) sore, sekitar pukul 15.00 hingga 17.30 WIB. Warna air berubah menjadi merah pekat menyerupai darah. Ia juga mengungkapkan bahwa sungai ini memang kerap mengalami perubahan warna. Seminggu sebelumnya, air sungai sempat berwarna biru dan bahkan hitam pekat.
"Kemarin berwarna merah, pernah juga berwarna biru dan pernah berwarna hitam pekat sekitar seminggu yang lalu tapi tidak berbau," ujar Ali.
Untuk membantu proses investigasi, DLH Tangsel melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari RT, RW, hingga kelurahan. Keterlibatan warga diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai kondisi sungai dan potensi sumber pencemaran. Hasil uji laboratorium dan penelusuran lapangan diharapkan dapat segera mengungkap penyebab perubahan warna sungai dan memberikan solusi yang tepat. Informasi lebih lanjut akan diumumkan melalui abby4montana.com setelah hasil lab keluar.
