Jakarta, abby4montana.com – Insiden pemukulan pengemudi ojek online (ojol) oleh seorang prajurit TNI di Pontianak, Kalimantan Barat, berbuntut panjang. Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen Yusri Nuryanto menduga aksi tersebut dipicu oleh emosi sesaat.
"Mungkin karena emosi atau apa sehingga terjadi pemukulan. Sebenarnya itu tidak boleh," ujar Mayjen Yusri di Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

Meski kedua belah pihak telah berdamai, proses hukum terhadap oknum prajurit berinisial F tersebut tetap berlanjut. Yusri menegaskan bahwa komandan satuan telah berulang kali mengingatkan anggotanya untuk menghindari perselisihan dengan masyarakat.
Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah menambahkan bahwa oknum prajurit tersebut telah diperiksa oleh Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura. TNI menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf kepada korban serta masyarakat.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa setiap prajurit yang terbukti melanggar hukum akan ditindak tegas tanpa toleransi. TNI berkomitmen untuk menjunjung tinggi hukum dan memastikan penanganan perkara berlangsung adil dan transparan.