Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menggelar Sidang Kabinet Paripurna hari ini, Senin (20/10), menandai satu tahun kepemimpinannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Agenda utama sidang adalah pemaparan pencapaian dan realisasi program prioritas pemerintah selama setahun terakhir.
Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya, menyatakan bahwa Presiden akan menyampaikan langsung kepada publik apa yang telah dicapai pemerintah dan dampaknya bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan usai meninjau program SRMA 33 di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/10).

Teddy meyakini bahwa berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan selama setahun terakhir telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, sejalan dengan harapan dan cita-cita Presiden untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Sidang Kabinet Paripurna ini menjadi sorotan, terutama setelah survei dari Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan evaluasi yang kurang memuaskan dari publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Celios memberikan skor 3 dari 10, menurun dari angka 5 pada survei 100 hari pertama.
Direktur Kebijakan Fiskal Celios, Media Wahyu Askar, menyoroti lemahnya koordinasi antar lembaga, komunikasi publik yang tidak efektif, dan lambatnya realisasi program prioritas sebagai penyebab penurunan penilaian tersebut. Survei yang melibatkan 1.338 responden di 34 provinsi juga menyoroti sejumlah pejabat yang direkomendasikan untuk di-reshuffle.
Temuan survei Celios juga mengungkap bahwa mayoritas publik belum merasakan perubahan signifikan dalam kondisi ekonomi rumah tangga mereka. Sebagian besar responden menilai kondisi ekonomi mereka stagnan atau bahkan memburuk dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja penegakan hukum dan komunikasi kebijakan pemerintah juga mendapat kritik tajam dari responden.
Sidang Kabinet Paripurna ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi diri, memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kinerja agar dapat memenuhi ekspektasi publik di tahun-tahun mendatang.