Jakarta – Aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu telah menimbulkan dampak yang cukup besar. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa terdapat 716 orang menjadi korban luka-luka akibat kericuhan selama aksi unjuk rasa tersebut.
"Ada 716 orang yang menjadi korban unjuk rasa, di luar anggota Polri," ujar Pramono di Balai Kota, Senin (1/9). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan bagi ratusan korban tersebut.
Selain dampak korban luka, aksi demo juga mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di Jakarta. Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat ada 2.829 sekolah yang terpaksa menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring. Sementara itu, 2.439 sekolah melaksanakan pembelajaran luring dan 346 sekolah menerapkan sistem hybrid.
Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan siswa selama berlangsungnya aksi demonstrasi. "Supaya proses pendidikan di Jakarta tidak terganggu," jelas Pramono.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap 1.240 orang terkait aksi anarkis selama demo di Jakarta. Para pelaku berasal dari berbagai daerah di luar Jakarta, seperti Jawa Barat dan Banten.
Pihak kepolisian juga telah mendeteksi pelaku perusakan dan penjarahan selama aksi demo. "Tinggal tunggu saja kita akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan," tegas Asep.
Sumber: abby4montana.com
