Jakarta, abby4montana.com – Menko PMK Muhaimin Iskandar mengungkapkan kisah seorang kiai yang tegar saat putranya menjadi korban robohnya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Kiai tersebut justru bersyukur anaknya wafat saat salat dan menuntut ilmu.
"Saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya bisa meninggal dalam keadaan salat dan dalam keadaan sedang menuntut ilmu di pesantren," ujar Cak Imin menirukan ucapan sang kiai, seperti dilansir detikcom.

Cak Imin mengaku terkejut dengan jawaban tersebut. Bahkan, kiai itu berharap anak-anaknya yang lain juga bisa meninggal dalam keadaan serupa. Menurutnya, hal ini menunjukkan keimanan dan kekhasan pesantren yang luar biasa.
Terkait kondisi ponpes, Cak Imin menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima puluhan laporan tentang pondok pesantren yang rawan ambruk melalui hotline 158. Laporan tersebut akan diverifikasi dan diaudit oleh Kementerian PUPR.
Prioritas bantuan renovasi akan diberikan kepada ponpes yang rawan ambruk, memiliki santri di atas 1.000 orang, dan tidak mampu secara finansial.
Seperti diketahui, Pondok Pesantren Al Khoziny roboh pada 29 September lalu. Insiden tersebut menyebabkan puluhan santri meninggal dunia.