Jakarta – Polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto terkait kelanjutan program tersebut, menyusul desakan penghentian akibat kasus keracunan siswa.
"Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului," tegas Dadan kepada awak media, Rabu (24/9). Ia belum dapat memastikan kapan pembahasan MBG akan dilakukan bersama Presiden, dan mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut.
Desakan penghentian MBG muncul dari Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) dan Koalisi Kawal MBG. Mereka menyoroti kasus keracunan massal yang menimpa siswa setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. JPPI menemukan ribuan siswa mengalami keracunan akibat kesalahan sistem di BGN.
Koalisi Kawal MBG menilai program ini memiliki tata kelola yang buruk, minim akuntabilitas, dan berpotensi merugikan masyarakat lebih besar jika terus dilanjutkan tanpa evaluasi menyeluruh. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Eva Nurcahyani, menekankan pentingnya penghentian sementara MBG untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat kasus keracunan yang berulang.
