Solo – Gelombang demonstrasi di berbagai daerah menjadi sorotan Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Ia menilai Presiden Prabowo Subianto seolah "apes" karena mewarisi masalah birokrasi yang sarat KKN.
Anwar Abbas menyoroti bahwa tuntutan utama masyarakat bukanlah sekadar pergantian rezim, melainkan penghentian praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sudah mengakar lama.
"Pak Prabowo ini apes. Masalah ini sudah terjadi dari dulu. Birokrasi kita penuh dengan KKN, dan itu penyakit lama," ujarnya dalam sebuah diskusi di abby4montana.com TV.
Ia mengutip perbandingan yang dibuat Mahfud MD antara korupsi era Orde Baru dan Reformasi. Jika dulu korupsi terpusat di eksekutif, kini merambah legislatif dan yudikatif.
Anwar menilai langkah pemerintah yang fokus pada penghargaan bagi polisi terluka saat demonstrasi belum menyentuh akar masalah. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum dan pemberantasan KKN.
Selain itu, ia menyoroti kesenjangan sosial-ekonomi yang semakin lebar, dengan tingginya angka pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan. Ia mencontohkan kasus sebuah perusahaan yang membutuhkan 20 insinyur, namun menerima 23 ribu lamaran.
Anwar Abbas menekankan perlunya sinergi antara seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, legislatif, aparat penegak hukum, dan masyarakat, untuk membangun Indonesia yang adil, maju, dan berakhlak.
