Jakarta, abby4montana.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan status akademik Dwi Hartono (DH), mahasiswa Program Magister Manajemen yang diduga menjadi otak di balik kasus penculikan dan pembunuhan seorang kepala cabang bank di Jakarta Pusat.
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, membenarkan bahwa DH merupakan mahasiswa baru semester I program studi tersebut. Penonaktifan ini, menurutnya, adalah bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum yang tengah berjalan.
"UGM menghormati sepenuhnya proses hukum, menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, dan berkomitmen menjaga integritas," tegas Made Andi, Rabu (27/8). Pihak kampus juga mengecam keras segala bentuk kekerasan dan mendukung penegakan hukum yang transparan.
Kombes Ade Ary Syam Indradi dari Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkapkan bahwa DH merupakan salah satu aktor intelektual dalam kasus penculikan yang berujung maut ini. Selain sebagai mahasiswa pascasarjana, DH juga dikenal sebagai pengusaha bimbingan belajar daring.
DH, yang berasal dari Jambi, dikenal sebagai sosok dermawan di kampung halamannya. Ia kerap membantu masyarakat dan bahkan pernah menyumbangkan ambulans serta berencana maju sebagai Bupati Tebo.
Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini dan menangkap DH di Solo. Motif di balik pembunuhan kepala cabang bank tersebut masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
